A cup of unknown quote

Saya adalah maba psikologi UMM 2018. Alasan saya memilih psikologi UMM karena satu-satunya psikologi yang akeditasinya A di Malang. Di psikologi UMM banyak LPT (Lembaga Psikologi Terapan) seperti LPT keluarga dan anak, LPT pendidikan, dsb yang dapat menunjang penerapan ilmu psikologi yang didapat oleh mahasiswa. Psikologi UMM juga memiliki berbagai prestasi seperti ada yang menang PIMNAS, mempunyai usaha sendiri. Ini merupakan dampak dari kegiatan PKM yang wajib diikuti oleh mahasiswa psikologi. Dan juga kakak tingkat psikologi UMM kadang mengajak adik tingkatnya untuk melakukan penelitian. Ini yang membuat saya semakin tertarik dengan psikologi UMM. Psikologi UMM juga memiliki prganisasi seperti psychology club dan BK UMM. Psychology club setau saya kegiatanya mengadakan seminar tentang psikologi, diskusi, dsb yang berpusat di student center. Sementara BK UMM merupakan tempat untuk curhat, berkeluh kesah masalah yang dihadapi oleh para mahasiswa. Ini melatih para mahasiswa untuk l

UMM merupakan kampus yang terletak di kota Malang. UMM salah satu universitas terkemuka di Indonesia dan juga UMM berada di peringkat 39 dari universitas terbaik menurut dikti. Walaupun swasta UMM meraih banyak penghargaan seperti AUN-QA, AKU KARTIKA, dan masihbanyak lagi. UMM juga memiliki tenaga pengajar yang handal. Setiap dosen wajib melakukan enelitian dan UMM juga dikirim untuk melanjutkan studinya. Fasilitas di UMM menurut saya sudah lengkap dan juga memadai. Seperti perpustakaan pusat yang memiliki banyak fasilitas ada e jurnal baik dalam negeri maupun luar negeri, corner setiap negara yang memuat sarana belajarmengenai nnegara tersebut, info beasiswa, dsb. Failitas lainnya seperti masjid. dome, GKB, dsb menurut saya telah memadai. Keunggulan lain dari UMM adalah selain mendapat bekal akademik, kita juga mendapatkan bekal keagamaaan . Karena di UMM juga ada kuliah subuh yaitu mendengarkan cramah di masjid A.R. Fachruddin dan bagi maba biasanya ada penggemblengan mental mela

                Perkembangan teknologi sudah dimulai sejak zaman ourba. Pada zaman dahulu nenek moyang kita menemukan teknologi yang masih sederhana. Seperti kapak perimbas, kapak Ipeable, chopper yang digunakan untuk berburu dan meramu. Kemudian pada zaman   megalithikum dtemukan teknologi yang menurut saya tudak masuk akal karena ukurannya besar dan saya berpikir teknologi pada zaman tersebut belum memadai. Seperti punden berundah yang berfungsi sebagai tempat pemujaan, kubur batu, dsb                 Setelah zaman batu. Ada zaman logam. Pada zaman ini ditemukan alat cetak yaitu bivalve (cetak berulang) dan a cire perdue (cetak sekali pakai)/ Krena penemuan ini muncul kebudayaan berbentuk logam seperti nekara, moko yang digunakan sebagai alat uacara. Lambat laun muncul peradaban di dunia yang mendorong penemuan teknologi di berbagai bidang. Seperti system penanggalan (romawi, maya, yunani, dsb). Kemudian lambat laun ada zaman renaissance di eropa yang mendo

Saya bukan AREMA {Arek Malang} tetapi saya sejak kecil tinggal dan tumbuh di kota Malang. Ketika saya masih balita ibu dan ayah saya memboyong saya ke Malang saat itu kakak saya belum ikut. Kakak saya tinggal bersama nenek.   Pertama kali saya tinggal di Dinoyo disana saya menemukan banyak hal terutama pengalaman. Di Dinoyo, ketika saya masih kecil. Saat 17 Agustus ada berbagai macam lomba seperti pukul air, balap karung. Kelereng, dsb. Dan juga ada pawai budaya di pinggir jalan menampilkan topeng monyet, reog ponorogo, tarian jaipong,dsb. Pada saat itu saya sempat nangis karena saya takut dengan reog ponorogo. Saya tinggal di Dinoyo hanya beberapa tahun.                       source: https://i.ytimg.com/vi/wR6gTeL0658/maxresdefault.jpg Ketika saya berumur 6 tahun. Saya dan keluarga saya pindah ke jalan Titan Asri IX/G-24 Malang. Disini saya juga mengenal kultur baru seperti malam syukuran ketika malam agustusan, lomba2 agustus yang agak berbeda dibandingkan di gajayana.